Friday 27 July 2012

Perbedaan Penanggalan Hijriyah


Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Indonesia, bulan Ramadhan datang dan orang-orang telah bersiap menyambutnya. Begitu pula dengan ulama Indonesia. Pembahasan tentang perbedaan tidak akan pernah ada habisnya. Banyaknya budaya, suku, ras, adat, agama, serta kepercayaan tidak memungkinkan masyarakatnya memiliki satu pandangan. Kembali lagi pada penetapan awal-akhir bulan di tahun Hijriyah.

Penasaran tentang hal yang sering diperdebatkan dan membuat bingung. Iseng-iseng, saya baca artikel. Mungkin ini bisa sedikit membuka mata dunia kita. Atas dasar kewajiban manusia untuk menuntut ilmu dan bersedekah. Maka beberapa artikel yang saya baca, saya gabungkan jadi satu. Kecenderungan pandangan/pemahaman agama atas paradigma filosofi, dan sedikt pardigma fikih dan tasawuf. Maka, bukan berarti benar atas ijtihad yang disampaikan.

Ada beberapa bahasan atau pandangan berkenan penanggalan hijriyah.

Pertama, kewajiban menaati ulil amri. Saya pernah mengikuti suatu pengajian dan forum dengan bahasan ulil amri. Ulil amri yang diketahui adalah peimimpin suatu negara atau bangsa atau ada pula yang menyebut pemerintah. Abu Hurairah radhiyallahu’anhu sebagaima diriwayatkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari dengan sanad sahih, beliau berkata,“Mereka -yaitu ulil amri- adalah para pemimpin/pemerintah.”  

Dalam kutipan surat An-Nisaa:59 
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.  

Serta hadist Abu Hurairah radhiyallahu’anhu  Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Wajib atasmu untuk mendengar dan taat, dalam kondisi susah maupun mudah, dalam keadaan semangat ataupun dalam keadaan tidak menyenangkan, atau bahkan ketika mereka itu lebih mengutamakan kepentingan diri mereka di atas kepentinganmu.” (HR. Muslim, lihat Syarh Muslim [6/469])

Pada dalil-dalil tersebut dapat dijadikan bahan diskusi. 
  Apakah kita wajib mengikuti Ulil Amri?
Belum tentu, dapat diperhatikan kata "taatilah", kata tersebut hanya mengikuti 2 (dua), Alloh dan Rosulnya dengan sangat jelas, namun tidak disertainya kata-kata “ta’atilah” pada ulil amri, sehingga tidak bisa digunakan sebagai pembenaran oleh penguasa agar umat mengikuti.

Ada hujjah tambahan kenapa kata ulil tidak diikuti dengan “ta’atilah”, bunyi ayat 66-68 dalam surat Al Ahzab sbb: 
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta’ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar“

Lanjut kepada kata “Uli” dari segi bahasa adalah bentuk jamak dari “Waliy” yang berarti Pemilik atau yang mengurus atau menguasai, bentuk jamak artinya mereka itu banyak orang. Sedangkan kata “amr”, berarti perintah atau urusan. Dengan demikian ulil al amr adalah orang yang berwenang mengurusi kaum muslimin, yang diandalkan dalam mengurus soal-soal kemasyakaratan. Ada beberapa pendapat mengenai siapa ulil amri yang sesungguhnya, ada yang mengatakan penguasa/pemerintah, ada yang bilang ulama, ada juga yang mengatakan mereka yang mewakili masyarakat dalam berbagai profesi. Yang perlu dicatat adalah kata Amr berbentuk makrifat atau difinite, maka dari itu banyak ulama membatasi pemilik kekuasaan itu hanya pada persoalan kemasyarakatan, bukan persoalan akidah atau keagamaan murni. [Tafsir Al-Misbah oleh DR. Quraish Shihab, volume 2]

Kedua, metode hisab atau rukyat hilal. Metode Hisab berarti perhitungan, sedangkan metode rukyat yakni dengan cara visual. Merujuk surah An-Nisaa:59, “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

Hisab secara harfiah diartikan sebagai PERHITUNGAN atau dalam dunia islam dikenal lekat dengan ilmu falaq (astronomi). Namun metode tersebut ada yang mengatakan bid'ah. Ingat! Jika berselisih mari merujuk An-Nisaa:59 dikembalikan kepada Al Quran maka, argumen yang kuat dan disokong oleh ayat Qur’an, diantaranya :

"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)." (Yunus, ayat 5)
"Matahari dan Bulan (beredar) menurut perhitungan." (Ar Rahmaan, ayat 5)
Dan banyak lainnya yang menekankan pada perhitungan bukan pandangan mata telanjang.

Padangan Bid'ah? Mungkin karena pada masa rasullullah, beliau dan sahabatnya tidak pernah menggunakan cara hisab walaupun sebenarnya sudah ada ilmu hisab di arab saudi. Namun, dapat diingat bahwa pada masa itu ilmu hisab belum berkembang.  "Rasulallah Saw bersabda Kita adalah umat buta huruf, tidak pandai menulis dan tidak pandai berhitung, sebulan itu adalah sekian dan sekian (maksudnya kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari) (HR. Al Bukhari)" . Oleh karena itu cara yang paling mudah adalah dengan melihat bulan(hilal).  Itu cara terbaik masa itu.  
Rasulallah Saw sangat berhati-hati terhadap bulan Ramadhan, dibanding dengan bulan lainnya, kemudian beliau berpuasa karena melihat hilal Ramadhan, maka bila hilal Ramadhan tidak terlihat karena tertutup oleh awan beliau menghitung lamanya bulan Sya’ban itu 30 hari.(HR. Abu Dawud)

  Upaya pengamatan terbaik pada masa itu telah dilakukan, maka upaya yang terbaik pula harus dilakukan pada masa sekarang dengan kelebihan mampu membaca, menulis, berhitung, serta kemampuan berpikir yang lebih dengan bantuan teknologi satelit, astronomi, dan telekomunikasi.

Dengan kesemua teknologi yang ada saat ini, maka akan dapat diketahui dengan cukup akurat kapan terjadinya bumi, bulan dan matahari dalam posisi segaris. "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ILMU PENGETAHUAN beberapa derajat. (Al Mujadilah, ayat 11) "

Ibnu Umar ra berkata, Rasulallah Saw bersabda “Sesungguhnya sebulan itu lamanya 29 hari, maka janganlah kalian berpuasa sehingga melihat hilal, dan janganlah kalian berlebaran sehingga melihat hilal, maka apabila hilal tertutup oleh awan sehingga kalian tidak dapat melihatnya, maka perkirakanlah untuknya. (HR. Muslim)
Lafazh فاقدروا له pada hadits di atas memiliki arti maka kira-kirakanlah dengan ilmu hisab atau hisablah dengan hisabul manzilah (hitunglah dengan perjalanan bulan), dengan demikian maksud hadits di atas memberi pengertian bahwa selain dengan rukyat, awal dan akhir Ramadhan dapat ditetapkan dengan dan perkiraan ilmu hisab yakni dengan menghitung peredaran bulan.

Ketiga, metode rukyat global. Maksudnya jika satu penduduk negeri melihat hilal, maka penduduk seluruh negeri berpuasa (dalam arti luas telah memasuki bulan Hijriyah yang baru) meski yang lain mungkin belum melihatnya.
Dalam konferensi OKI tahun 1978 di Turki (Indonesia juga mengirimkan delegasinya) menghasilkan tiga rumusan terkait penanggalan Islam, yang pertama, sentral penanggalan Islam adalah Mekkah Al Mukarommah, yang kedua, hasil rukyatul hilal di suatu negeri berlaku untuk seluruh dunia. yang ketiga, Saudi Arabia wajib menghimpun informasi dari berbagai penjuru dunia dan dilanjutkan menyebarkannya ke seluruh dunia pula.

Surah Ali Imron:96:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”.

Dari ketiga bahasan diatas, kita tidak dapat memastikan kebenarannya. Kita pun tidak dapat menyalahkan pemerintah yang masih saja mengalami perbedaan tanggal karena masing-masing ulama atau ormas pasti memiliki dalil yang kuat serta ilmu yang perangkat canggih yang dapat mendukung untuk menentukan.  Sepintar apa pun ulama yang berijtihad, hasilnya bisa benar tapi mungkin juga salah.  

Maka ikutilah apa yang kamu yakini benar berdasar Al-Qur'an dan hadist.
Jangan menyalahkan ataupun membenarkan yang sejatinya masih diragukan.
Kebenaran hakiki ada pada Allah, biarkan manusia berikhtiar mencari kebenaran, dan perbedaan adalah rahmat

  Wallahua'lam bish-shawab
Sertakan Allah dalam setiap nafas dan perbuatanmu :)

Catatan:
Sebenarnya ada cara jitu untuk memastikan klaim mana yang benar, tunggu saja nanti tanggal 15 pada bulan hijriyah jatuhnya hari apa. Pertengahan bulan islam itu pasti Bulan Purnama. Prediksi  NASA, mengenai full moon silahkan lihat d iNASA Eclipse Web Site

Dikutip dari:
http://regional.kompasiana.com/2011/09/02/1-syawal-yang-saya-imani/
http://derisuyatma.wordpress.com/tag/cara-penetapan-awal-akhir-ramadhan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hisab_dan_rukyat
http://abumushlih.com/kewajiban-menaati-ulil-amri.html/
http://eclipse.gsfc.nasa.gov/SKYCAL/SKYCAL.html?month#skycal

Let Me!


Dongkrak.. dongkrak.. naik.. !
Pupus di genggaman sendiri
Melirik, sembunyi, dan tampak
Harapan, harapan, dan harapan
Ingin halnya arketisisme

Banyak mengalih 

Nafas..
Berapa kali aku berpikir tentng ini?
Tak ubah mengantar hidup
Yang menyisih
atau
Yang selalu mendampingi

Diberi sebagai tanda rasa
Ada atau tiada?
Tak dihirup atau tak terhembus, hampa
Mengikat benang jalan semut-semut hitam

Hey! Apa pedulimu?
Kau jalankan sendiri, dilebihkan lagi
Tak seorangpun melirik dan didengar

Coba saja.. Nanti, masih belum usai.

Saturday 19 May 2012

"Pahit?"

Tetes-tetes basah
Tertegun dengan diamnya malam
Sakit, namun cantik
Bergaris-garis seirama jalan-jalan kota
Embun segan menyusuri dingin di atas bintang-bintang sawah
Terpendar, terang, tidak setulus Engkau

Gurat tipis manghias jasad
Lembut, keras, keringat, menetes bersama arahku berlariTak semudah itu! Kau menjatuhkan..
Tinggal, mengawas, dan sedikitnya

Sungguh geram, seluruh
Masuk tanpa ketukan, menerobos, melukis, menusuk, atau pun memeluk hangat
Hangat? Bukan dan tidak

Sayangnya, alam dimensi waktu bukan pertemuanku
Engkau tak kunjung menjenguk, jtapi dia
Yang sepertimu.. "Pahit"

Terlaksana suram dan gurindam
Memiliki segala perkakas yang pantas dan kadang menyakitkanBaik, pahit, manis, dan lembut ...
Setidaknya masih terdengar



Sunday 19 February 2012

Sahabat Putih Abu-abu #1

Banyak dari ku berpikir; hidupku ya hidupku. Bukan hidupmu, bukan hidupnya, bukan hidup orang kedua atau pun ketiga. Aku yang menentukan, aku yang memilih, aku yang berbuat, aku bertanggungjawab, dan aku yang-yang lainnya. Akan tetapi, hidup tidaklah hanya aku, aku, dan aku. Ada kamu, dia, mereka, kalian, anda, antum, dan bukan aku. Karena itulah, bukan aku itu juga bagian dari hidupku. Mungkin, tak dari kalian tau dan tak dari kalian mengenal dan mengerti tapi dia dan mereka ini sahabatku yang memiliki sejuta “mimpi”.

Sahabatku,
Masa putih abu-abu J
Tahun Pertama (Semeter Pertama)
Usai sudah Masa Orientasi Siswa, pengenalan kehidupan SMA; dewasa namun kekanakan, tanggung memang. Mencari-cari dimana namaku tercantum tidaklah sulit karena aku cukup mencari di bagian bawah kolom lembar-lembar per kelas. Tik.. tok.. tik.. tok.. tok.. masih berdesakan dengan beberapa sahabat-sahabat putih biru. Nah! X-7, that’s my class in 1st year in putih abu-abu. Spontan, dengan sigap mencari nama-nama sahabat putih biru ataupun sahabat putih merah lamaku ataupun pula kenalanku.
Harapanku di awal tak terkabul, cukup banyak teman yang sudah aku kenal. Teman seperjuanganku di kelas yang cukup terisolasi dan beberapa teman di balik tembok besar.
Aditya Afif Pratama, Ali Akbar Kautsar, Alliza Nanda El Husna, Dheva Suprayoga, Hida Nahar Annisa, Dina Aurum Sari Putri, dan Rakhmadi Qadarusman Gusmana nama-nama yang tak asing terdengar dan terbaca, sahabat ku di kelas A dan B; Meta-Ice. Asiah Nur Afifah (SD 4-6) teman lamaku, Laelatul Hikmah is a little braver, Noor Wulandari sweety singer lady, Didik Budi Waskito is a morpheus, Fikri Brillianti and Mariyani are ..muslimah(haha).
Aziz Mustholih is a good wooOO, eits, a good man, Flabella Rizkiana chinese from Puring, Intan Ayu Ratna Sari is a grumpiest girl , Kartika Kusumaningtyas is question mark(?),Nabila Faradina Iskandar is calm but fussy from Mirit (nothing), Aimatul Hidayah is i-x7 with little RAM(tablo) , Diyah is  diligent , Nawangsari Ary Murti and Yuyun Arrining Jayanti are a duet silence, Riana Rosadah is funny, Rizqi Firdanaila is korean fans , Sacana Fitriantono is ora nggenah(^^v), Wildan Wahyu Nugroho is Wahyu Junior with a million advice(?) , Putranto Adi Nugroho is a boss in boteng’s group, Taufiq Hidayat is ora nggenah-nggenahaa, dan Wibowo Candra Pawito is luih-luih ora nggenah. Wah, sok bahasa inggris kiie.. Efek remidi dan tak tuntas-tuntas dengan keinginan dapat berbahasa inggris yang baik dan benar sesuai EYD yang berlaku. #siapa yang mikirin??
Merekalah sahabat-sahabat pertamaku di tahun pertama. Readers.. mungkin ini sungguh tak penting untuk kalian, tapi ini beribu bahkan bertriliyun sangat penting bagiku dapat mengenal mereka.
Hari pertama memulai KBM(Kegiatan Belajar Mengajar) aku sudah duduk di pojok, pojok belakang. Asing dan sungguh sangat asing melihat teman yang belum aku kenal. Namun, tanpa bahan yang cukup puluhan tawa telah tercipta pagi itu. Aroma putih abu-abu yang baru saja diambil dari para penjahit tercium harum di ujung hidung walaupun sedikit terkibas oleh beberapa campuran parfum di kelas itu. Aku sedikit berpikir “Apa isi tas mereka hingga dapat berbentuk seperti itu di hari pertama?”, tasku saja masih cukup kosong dengan dua buku tulis dan alat tulis yang cukup untuk satu inidividu.
Berkibarlah benderaku.. bel dengan instrumen lagu nasionalis itu menggerakkan seluruh penghuni sekolah untuk bergerak lebih cepat. Pemandangan baru yang pertama ku lihat, aku merasa semakin dewasa berdiri di sini dengan segala tumpuan di kaki dan pundak. Langkahku tak sedikitpun gontai dengan seragam baru ini, bahkan efek dari penjajahan satu minggu kemarin tak mampu menjatuhkan.
Guru-guru mulai masuk disetiap pergantian jam pelajaran. Mereka sungguh memiliki karakter yang berbeda-beda dari masa dahulu dan aku suka dengan hal yang berbeda. Tibalah wali kelas kami, Bu Endang Supriyati. Tugas pertama kami darinya yakni pembentukan kepengurusan kelas dan mereka mempercayaiku untuk memimpin pembentukan yang hingga akhir akulah yang menjadi kambing hitam. Kambing hitam, “bagaimana bisa memimpin orang lain jika tak bisa memimpin diri sendiri?”. Tidak masalah dengan semua itu selagi ini masih sebuah “proses”.
Detik berjalan begitu cepat, hari, minggu, bulan, semuanya berjalan terasa begitu cepat. Sungguh masa yang indah di tahun pertama.. ^^

Monday 23 January 2012

Dis..

Hitunglah!
Hitunglah!
Hitunglah!

Kalkulus mengambang di ujung pena ku
Serat-serat diatas lembar kosong
Menggenggam erat diantara jemari panjang ku

Aku tak pernah tepat dalam waktu yang tergantung
Masih sama..
7 tahun lalu pun begitu

Ya Rabb, Nur-Mu terangi hati yang tengah digerogot 
Rindu, sungguh rindu 

Tak terungkap dengan kata terurai
Apalagi teringkas
Terlebih, pinta nya  gambarkan angka di atas minyak
Izinkan aku mengingat tanpa menghitungnya

Ya Allah..
Tersirat dalam hati yang kasat
Rinduku 

Monday 2 January 2012

Jejaring sosial menutup bayangan timur,

Jejaring social kini telah berkembang pesat di Indonesia. Akses yang mudah, murah, dan efektif menjadikan situs jejaring sosial dilirik sebagai penyebaran informasi yang cepat dan berguna untuk sosialisasi dalam berbagai hal seperti pendidikan, kesehatan, politik, penanggulangan bencana, ekonomi, dan informasi yang lain. Pertanyaannya adalah “Benarkah jejaring sosial menutupi jati diri Negara kita?”. Pertanyaan tersebut mungkin sangat jarang dijadikan introspeksi penerus bangsa kita. Hal ini terlihat dengan penurunan kesopan-santunan dalam berinterkasi ataupun bergaul.
           
Indonesia termasuk negara-negara timur dengan tingkat sopan santun dan adat-budaya yang kental. Namun kini, dengan adanya keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Segala bentuk pembangunan dan perkembangan dilakukan secara eksrim. Sayangnya mereka yang melakukan hal tersebut bergerak tanpa memikirkan hal lain yang sebenarnya penting. Hubungan dari hal tersebut yakni jejaring sosial tidak hanya digunakan oleh pihak tertentu tetapi oleh segala lapis masyarakat. Pada masalah ini digaris bawahi pada perilaku remaja dengan situs jejaring social.

Pengaruh budaya barat sangat merombak bentuk sosial di Indonesia. Remaja Indonesia  yang sedari kecilnya dalam awal dunia pendidikan ditanamkan “negara kita adalah negara berkembang dan kita harus menjadi negara maju!”. Oleh karena pendidikan yang kurang berkualitas, indoktrinasi tersebut nyatanya justru membuat para penerus bangsa secara mentah mencerna bahwa negara maju dijadikan contoh negara berkembang. Akan tetapi, bukan cara berpikir atau perilaku positif yang mereka ambil, justru sebaliknya.

Semenjak masuknya jejaring sosial Friendster sekitar tahun 2000-an  yang sempat merajai dunia maya, berbondong-bondong orang membuka account di situs tersebut dan siapapun dapat kenal dan bertemu dengan teman lama atau baru di sini. Kemudian situs jejaring sosial lainnya mulai bermunculan seperti Facebook, Twitter, Heello, Plurk, Google Plus, dan banyak lainnya. Kemudahan akses dan pengoresiaannya menjadikan situs jejaring sosial tersebut menjadi kebutuhan utama bagi para remaja layaknya nasi.

Situs jejaring sosial dan perubahan gaya hidup menjadi alasan utama para masyarakat urban menjadikan vendor-vendor melirik kesempatan ini untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut. Dari data yang didapat, sejak tahun 2007 banyak ponsel yang menawarkan kemudahan mengakses jejaring sosial, sehingga hal tersebut meningkatkan penggunaan internet yang sangat signifikan.

Masyarakat Indonesia yang dulu memang terlihat tradisional di negara agraris, kini telah berubah. Tidak dapat dipungkiri lagi, tanpa melihat batas umur dan status masyarakat jejaring sosial mulai menyusup dikehidupan kita. Tanpa kita sadari pula hal ini sekarang menjadi pemandangan biasa di kota besar maupun daerah yang telah terjamah aksesnya.

Media elekronik yang menyediakan fasilitas tersebut dapat dimiliki dengan harga terjangkau. Hal ini terlihat dalam satu dekade ini. Dulu media yang memfasilitasi hanya dapat dengan kamputer yang terkoneksi internet yang harganya sendiri mencapai sekitar 5 juataan dan penggunaanya dianggap rumit oleh sebagian besar masyarakat kita.  Saat ini bisa kita akses memalui ponsel yang harganya cukup ekonomis dengan kisaran harga di atas Rp 100.000,- yang aksesnya juga tidak rumit.

Jika kita lihat dalam jejaring sosial, media sosial ini memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung penggunanya. Dengan adanya penawaran fasilitas seperti berbagi informasi, foto, video, bahkan game online serta chatting. Tidak heran banyak kalangan anak muda memanfaatkannya  sebagai media belajar berbisnis, belajar, bermain, dan berekspreis.

Kecenderungan aktifitas tersebut dalam bergelut didunia maya menjadikan mereka tidak sadar hal ini mempengaruhi kondisi kejiawaaan dan sosialnya. Sebagian besar situs jejaring sosial yang digunakan masyarakat Indonesia menggunakan bahasa tulis dan kita ketahui bahasa tulis merupakan cara berinterkasi secara tidak langsung.

Seperti tayangan televisi, media sosial ini bisa kita ibaratkan tayanyan infotainment yang membicarakan artis-artis dan orang yang berekspresi di jejaring sosial bisa kita ibaratkan artis yang dibicarakan. Mereka yang membagi informasinya sendiri pada masyarakat banyak di jejaring sosial tanpa mereka sadari perilaku dan aktifitasnya yang ada dapat dijadikan penilaian seseorang atau bahan omongan.

Pemerintah atau para petinggi negara juga menggunakan jejaring sosial sebagai media sosial mereka. Maraknya berita mengenai para petinggi negara juga sempat mengikutsertakan jejaring sosial dalam beberapa kasus yang ramai diperbincangkan.

Untuk masyarakat Indonesia khususnya para anak muda, sebenarnya jejaring sosial kurang berdampak positif bagi sebagian mereka yang tingkat pendidikan dan pemahamannya kurang mantap. Padahal kita ketahui, tingkat pendidikan dan kualitasnya sendiri masih kurang matang. Hal tersebut berimbas pada penggunaan mereka pada media sosial tersebut.  Mereka justru menggunakannya untuk hanya untuk update status yang isinya sendiri tidak penting atau meng-upload foto-foto atau video. Ada juga yang hanya bermain game online yang mereka sendiri tidak tahu manfaatnya.  Mereka hanya menjadikan jejaring sosial untuk bersenang-senang.

Sebenarnya masalah utamanya bukan pendidikan hanya saja pendidikan sosialnya yang perlu diperhatikan. Kurang ketegasan dalam pendidikan sosial membuat moral dan sikap bibit yang sedang digarap menjadi lembek dan tidak memperhatikan adat atau budaya yang ada. Pendidikan disekolah kini dianggap hanya berorientasi pada nilai, ujian-ujian, tingkat kelulusan, dan hasil akhir. Akan tetapi, hal-hal lain tidak mereka hiraukan.

Bukan menyalahkan atau membenarkan aktifitas-aktifitas tersebut, hanya menyayangkannya. Tidak salah jejaring sosial sebagai media sosial. Hanya saja jejaring sosial yang ada di dunia memberikan imbas pada kehidupan sosial kita secara langsung. Dunia maya yang disinyalir sebagai media non face to face atau interaksi tidak langsung membuat proses interaksi sosial berjalan tidak sempurna. Mereka yang mungkin aktif di dunia maya tidak berarti aktif dikehidupan nyatanya.

Perubahan sosial dan budaya di negara kita pun mulai berubah. Internet dan jejaring sosial yang dijadikan penyebabnya. Tidak buruk kita mengenal dan menggunakan internet karena setiap hal pasti memiliki dampak positif juga negatifnya. Sayangnya penggunaan yang paling besar untuk anak muda hanya jejaring sosial yang dampak dan manfaat positifnya kurang dapat kita ambil di dunia nyata untuk kalangan anak muda. Mungkin untuk kalangan mahasiswa, perkantoran, atau pemerintahan mereka dapat memberi informasi atau pengetahuan pada anak muda, hanya saja di jejaring sosial sebagian besar mereka lebih tertarik dengan hal-hal sesuai kalangan mereka.

Jejaring sosial dan masyarakat Indonesia hubungannya semakin erat dan sulit terpisahkan. Bisa dikatidakan pula bahwa telah menjadi gaya hidup dalam budaya modern era ini. Walaupun telah menjadi gaya hidup di negara kita, tidak berarti kita menyisihkan budaya lokal dari budaya barat yang terlanjur menjadi contoh para guru, dulu. Saatnya kita berbenah diri. Menjadi jati diri negara kita tidak berarti konsisten dengan berkembang. Lihat saja Jepang! Mereka negara maju dengan kuat menjadi sosok “Matahati Terbit” di dunia.

Marilah dari dunia maya dan dunia lainnya, tengoklah tanah air! Jika, mereka di luar sana selalu memperhatikan kita tidak pantaslah kita tidak berdandan. Berdandan menjadi sosok Indonesia!

Sunday 1 January 2012

Fabulous

Sebagai permulaan, baca kutipan pidato di bwh ini tanpa berkedip… Ini adalah sebuah pidato tentang lingkungan hidup dari seorang anak berusia 12 tahun…

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang y$ang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

" Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "


------------ --------- --------- --------- --------- ---------
--------- --------- ------
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran dunia.
*(Copyright from: Moe Joe Free)

Kabar??



Apa kabarmu angin?
Kini, 
hembus matamu tak terlihat
Terpaan biru lari sembunyi
Menyusuri jemari dan wajah
Menjemput hujan dan badai

Bagaimana denganmu langit?
Terlihat dari perhatian
Kau dan dia
Menarikmu dari belenggu hati
Awan, hujan, gerimis, mendung, biru
Saksi-saksi tawa dan tangis